50 Motif Batik Indramayu Yang Sudah Dipatenkan (Bagian 3)
Apr 3, 2015
Motif Batik Kembang Kapas
Batik Indramayu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan motif batik dari daerah lain termasuk dari tetangganya Batik Cirebon yang terkenal dengan batik Trusminya. Letak geografis dan astronomis membuat batik Indramayu memiliki keunikan tersendiri.
Tidak heran jika motif batik tersebut lebih banyak menggambarkan binatang, tumbuh-tumbuhan dan peralatan yang ada sejak dulu hingga sekarang. Motif-motif tersebut banyak sekali, tetapi ada beberapa yang sudah memiliki hak cipta dan dipatenkan.
Tulisan ini merupakan lanjutan 50 Motif Batik Indramayu yang sudah dipatenkan dari bagian 1 dan bagian 2.
Berikut 50 motif batik Indramayu yang sudah dipatenkan bagian ke 3 :
21.Sawat Riwog. Motif ini menggambarkan keanekaragaman flora fauna laut seperti terumbu karang, teripang laut dan lain-lain. Maknanya menggambarkan keberagaman masyarakat Indramayu yang terdiri beraneka ragam suku keturunan seperti Arab, Cina, Melayu dan lain sebagainya.
22.Sawat Riweh. Arti dari kata riweh adalah keringat. Kata ini melambangkan daya upaya sekuar tenaga. Tujuan penggunaan motif ini sendiri adalah menginspirasi pengguna agar lebih gigih dan berjuang sekuat tenaga dalam berusaha atau mencapai tujuan.
23.Srikit. Motif Srikit berisi gambaran gunungan menyerupai sebuah pagoda. Terdiri dari beberapa gunungan dalam pewayangan atau juga semacam piramida sebagai latar batik dan beberapa bunga atau tumbuhan diatas gunungan tersebut.
24.Sisik. Sisik dapat diartikan sebagai kulit ikan yang berbentuk bulatan tipis dan tersusun rapi. Sisik menjadi latar batik dan dihiasi bunga atau burung ini terinspirasi dari salah satu keanekaragaman flora dan faunda sepanjang pesisir Indramayu. Motif batik ini melambangkan rasa syukur masyarakat pesisir Indramayu atas hasil alam yang melimpah.
25.Sekar Niem. Merupakan motif tumbuh-tumbuhan berbunga yang banyak ditemu di sekitar daerah pembatikan di Indramayu. Berdaun kecil dan berbunga wangi, biasa digunakan sebagai salah satu bunga dalam acara sakral atau sejenisnya. Beberapa orang meyakini batik ini bernilai luhur dan mengingatkan manusia bahwa hidup yang baik adalah hidup yang pada akhirnya dikenang karena harum namanya.
26.Jae Sarempang Kandang. Jae atau Jahe adalah tumbuhan yang umbinya bermanfaat sebagai bumbu masak dan juga keperluan herbal obat-obatan. Pada motif dilukiskan berupa rimpang jahe di dalam tanah dengan daun yang tumbuh ke permukaan tanah. Tanaman ini dahulu banyak di budidayakan oleh warga di daerah Indramayu. Motif ini mengingatkan manfaat dan perlunya bercocoktanam yang memiliki nilai manfaat baik secara ekonomis, manfaat kuliner dan bisa sebagai tanaman obat keluarga.
27.Teluki. Motif ini menggambarkan tumbuhan berdaun kecil-kecil dan terdapat bentuk semacam kipas-kipas. Biasanya tumbuh di daerah rawa-rawa dekan sungai/pantai atau empang berair payau di pesisir Indramayu. Teluki ini oleh sebagian ibu digunakan sebagai campuran dalam kuliner rumbah. Rumbah adalah semacam pecel khas Indramayu yang berisi beraneka sayuran yang dimasak dan disiram sambel asem dan kacang.
28.Sunggingan Manuk Tetingkring. Motif ini menggambarkan burung yang sedang memadu kasih di atas pohon. Makna dari motif ini menyiratkan berkah kehidupan lahir batin dalam kehidupan berumah tangga, keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dan terjaga selama-lamanya.
29.Swastika/Sidomukti. Sidomukti terdiri atas dua buah kata yaitu sido dan mukti. Kata sido itu sendiri berarti terus menerus (berkelanjutan) dan kata mukti memiliki arti makmur atau kemakmuran. Kata Sidomukti ini sendiri memiliki arti kemakmuran yang terus menerus. Motif batik Indramayu sidomukti sendiri dibentuk dari persegi yang tersusun rapi yang dilengkapi dengan isenan (isi) khas seperti ikan dan udang yang melambangkan keanekaragaman flora dan fauna wilayah pesisir Indramayu.
30.Kembang Kapas. Mitos dari kain ini adalah salah satunya adalah digunakan sebagai pelindung bagi anak yang sedang sakit dengan harapan cepat sembuh. Memang batik ini mempunyai tingkat kesulitan pembuatan yang tinggi dan membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan. Hanya orang tua tertentu yang dengan sabar mau membuatnya sehingga bernilai tinggi secara harfiah dan bernilai sakral. Batik motif ini tergolong batik tua yang dikoleksi pada zaman dahulu sehingga sekarang.
Bersambung
Dikutip dari buku Batik Indramayu Dekranasda Kabupaten Indramayu