Malas Antri dan Saat Bank Tutup Jadi Peluang Usaha

Dec 12, 2014

Istri mas Nanang

Saat ini sebenarnya banyak peluang usaha bagi orang-orang yang melihat celah usaha. Seperti yang dilakukan oleh Ramliyah atau panggilan akrabnya mas Nanang desa Gabuswetan kecamatan Gabuswetan yang memanfaatkan peluang usaha dari orang-orang yang malas antri di bank dan saat bank sudah tutup. 

Dia membuka jasa pengambilan uang, transfer uang dari satu bank ke bank yang lainnya, serta pembayaran cicilan seperti FIF, OTO, WOM, BAF, Verena, Finensia dan pembelian tiket kereta api dan pesawat terbang.

Orang memanfaatkan jasa mas Nanang ini karena sekarang banyak orang yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Mereka tidak mau berlama-lama menunggu di bank hanya untuk mentransfer uang ke saudara, keluarga atau rekannya. Serta saat bank sudah tutup, mengingat bank-bank yang ada di pedesaan jam 3 siang sudah tutup dan tidak melayani pelanggan lagi. 

Layanan jasa perbankan dan pembelian tiket

Peluang ini dimanfaatkan mas Nanang untuk bekerjasama dengan Akses yang dikelola oleh BPRKS dan BRI Link milik bank BRI. Dengan berbekal mesin EDC kedua bank tersebut mas Nanang dan isterinya mengelola bisnis dari orang malas antri dan bank tutup ini. 

Dalam satu hari orang yang mengambil uang dan transfer rata-rata mencapai 50 juta. Suami isteri ini hanya membebankan biaya 2 ribu rupiah untuk orang yang mengambil di bawah 500 ribu, sementara untuk yang mengambil uang 1 juta akan dikenakan biaya 5 ribu rupiah. 

Sementara itu untuk transfer uang akan dikenakan biaya adminstrasi 15 ribu untuk setiap transaksi besar atau pun kecil, itu karena dirinya dikenakan biaya adminstrasi dan transfer antar bank sehingga terkesan lebih besar. Tapi karena masyarakat juga membutuhkannya maka banyak warga yang menggunakan jasanya. 

Jadi intinya setiap ada kesempatan, dan peluang, jangan disia-siakan untuk mendapatkan penghasilan dari orang lain yang membutuhkan. Mudah-mudahan cerita ini bisa menjadi inspirasi kita semua.