Mahalnya Biaya Tenaga Kerja Musim Tanam 2015
Jan 12, 2015
Foto orang sedang mentraktrok sawah (@dipertaJabar)
Tidak bisa dipungkiri permasalahan setiap datangnya musim tanam di Kabupaten Indramayu adalah mahalnya biaya tenaga kerja. Buruh tani sekarang bisa dianggap tenaga kerja langka pasalnya tenaga kerja usia muda sudah tidak ada.
Saat ini untuk biaya tenaga kerja bedugan (istilah untuk pekerja yang bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang ini) dihargai sebesar 50 ribu. Pekerja ini mulai dari membersihkan pematang atau galengan, mencangkul di sawah, traktor hingga biaya tenaga kerja untuk menanam padi atau tandur.
Untuk pekerja traktor sendiri biasanya sistemnya borongan, dalam satu hektar biasanya dikenakan biaya antara 500 ribu sampai 650 ribu rupiah. Uang tersebut akan dikelola oleh pemilik traktor dengan pekerjaanya.
Bahkan sekarang untuk tenaga kerja menanam padi atau tandur, mereka bekerja secara per kelompok dengan sistem borongan. Untuk satu hektar biasanya pemilik sawah akan membayar ogkos tanam padi atau tandur sebesar 600 ribu sampai 700 ribu.
Dalam satu hari pekerja borongan tandur ini bisa mencapai beberapa hektar, hasilnya kemudian dibagi rata dalam satu kelompok tandur. Dalam sehari mereka bisa mendapatkan upah rata-rata sebesar 60 ribu bahkan sampai 100 ribu.
Bisa dibayangkan hanya dalam waktu beberapa hari saja mereka bisa mendapatkan penghasilan mencapai ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Tetapi memang momen-momen tersebut hanya terjadi dalam beberapa hari saja setelah itu menganggur kembali sambil menunggu pemilik sawah menyuruh lagi seperti menanam padi yang mati atau istilahnya najangi, ngoyos (menyiangi) tanaman padi, hingga memberi pupuk.
Tenaga kerja di bidang pertanian di daerah Indramayu semakin hari semakin berkurang dan bisa dipastikan jika tidak ada regenerasi, tenaga kerja di bidang pertanian akan semakin langka dan ongkos pertanian akan semakin tinggi. Nah sekarang tinggal tanya anak mudanya apakah mau bekerja di sawah atau di bidang pertanian atau tidak?.
Ongkos traktor semakin mahal, sedangkan membajak sawah dgn sapi/kerbau sdh langka saat ini.
ReplyDeleteApalagi jika nanti harga pupuk subsidi benar-benar dihilangkan subsidinya.