50 Motif Batik Indramayu Yang Sudah Dipatenkan Bagian 4
Apr 4, 2015
Motif batik Kembang Kol
Batik Indramayu memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan motif batik dari daerah lain termasuk dari tetangganya Batik Cirebon yang terkenal dengan batik Trusminya. Letak geografis dan astronomis membuat batik Indramayu memiliki keunikan tersendiri.
Tidak heran jika motif batik tersebut lebih banyak menggambarkan binatang, tumbuh-tumbuhan dan peralatan yang ada sejak dulu hingga sekarang. Motif-motif tersebut banyak sekali, tetapi ada beberapa yang sudah memiliki hak cipta dan dipatenkan. Tulisan ini merupakan lanjutan 50 Motif Batik Indramayu yang sudah dipatenkan dari bagian 1, bagian ke-2 dan bagian ke-3.
31.Kembang Kol. Motif bunga dan daun secara sederhana mempunyai arti suatu keindahan, kecantikan, dan kebahagiaan. Motif yang sederhana seperti dedaunan. Motif ini dapat berarti sebagai wahyu Tuhan untuk menggapai suatu cita-cita. Seperti kenaikan pangkat, penghargaan, kehidupan yang baik dan rezeki yang melimpah.
32. Kembang Betah. Kembang betah merupakan jenis tumbuhan menjalar yang dahulu banyak tumbuh di sepanjang daerah pembatikan Paoman, Babadan, Panganjang, Anjun, dan Terusan. Motif ini memiliki makna bahwa pentingnya kesinambungan antara manusia dan alam supaya indah dan harmonis dan terjaga selama-lamanya.
33.Kapal Kandas. Motif kapal kandas tidak asing oleh masyarakat Indramayu yang dikenal sebagai pelaut sejak zaman sebelum kemerdekaan Indonesia.Istri-istri pelaut inilah yang mengisi waktu luang selama ditinggal melaut berhari-hari dengan membatik. Beberapa kisah mengatakan bahwa kandas berarti karam,menggambarkan kapal yang hancur sehingga tinggal puing kapal,dayung,ceruk,rantai dan sebagiannya terkait peperangan Belanda di sekitar bantaran Cimanuk dan laut pantai utara.Para pembatik bertempat tinggal di jalur sungai cimanuk yang menjadi bandar kapal-kapal Belanda maupun nelayan pada waktu itu.
34.Kembang Gunda. Kembang Gunda adalah tanaman yang banyak tumbuh di rawa-rawa/balong di pesisir pantai dan bermanfaat menjadi bagian isi makanan rumbah.Berasa agak pahit/sepet/hambar tetapi tetap enak menikmatai hasil olahannya.Motif ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat,abadi,dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.Karena maknanya,kain ini biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari pernikahan.Harapannya adalah agar cinta kasih ini akan menghadapi kedua mempelai,diberi kesabaran walau pahit manis dalam kehidupan yang akan ditempuh.
35.Kawung. Kawung adalah daun dari buah aren yang di keringkan dan juga pada zaman dulubanyak digunakan sebagai bungkus tembakau.Motif Kawung bermakna keinginan dan usaha yangkeras akan selalu membuahkan hasil dan rejekinya berlipat ganda,walaupun kadang memakan waktu lama.Kerja keras untuk menghasilkan sesuatu berlipat akan lebih bermakna jika disertai dengan sikap hemat,teliti,cermat,dan tidak boros.
36.Jae Serempang. Jae atau Jahe adalah tumbyhan yang umbinya bermanfaat sebagai bumbu masak dan juga keperluan herbal obat-obatan.Pada motif dilukiskan berupa rimpang jahe didalam tanah dengan daun yang tumbuh ke permukaan tanah.Berbeda dengan serempang kandang,penggambaran jahe serempang tumbuh sendiri,soliter,tumbuh liar dan tidak dibudidayakan.
37.Jati Rombeng. Tanaman jati ,mulai dari akar,pohon dan daun dapat dimanfaatkan.Kayunya merupakan bahan baku meubelair terbaik.Tunggaknya dapat diolah menjadi karya seni yang bernilai tinggi.Jati banyak ditemui di Indrmayu bagian selatan khususnya di daerah Haurgeulis.Kayu jati diolah dengan kretivitas untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
38.Iwak Etong. Motif ini menggambarkan bahwa Indramayu adalah daerah pesisir pantai utara Jawa penghasil Udang dan Ikan. Istri-istri yang ditinggal melaut berbulan-bulan mendapat penghasilan tambahan dari membatik. Membatik bagi warga Paoman dan sekitarnya menjadi pekerjaan turun temurun dari ibu dan nenenk mereka. Motif ini menggambarkan hasil laut, Urang ayu atau udang besar, kepiting, cumi-cumi dan aneka tumbuhan laut. Ikan Etong seperti bentuknya berupa ikan yang besar berdaging tebal dan biasa disajikan berupa ikan bakar di wilayah pantura. Beberapa orang meyakini bahwa memakai motif ini akan mendatangkan kemakmuran bagi nelayan selama melaut.
39.Iwak Petek. Motif ini banyak terinspirasi oleh lingkungan di daerah pesisir Indramayu yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Petek berarti jeni ikan yang biasa dikenal warga lokal. Adapun makna motif ini bahwa hidup harus selaras dalam keseimbangan demi meraih kemakmuran.
40.Ganggeng. Motif Ganggeng menggambarkan semacam rumput laut/ganggang (alga) yang banyak ditemukan di Pantai. Dalam batik ini ganggeng mengandung filsafah bahwa tumbuhan ganggang yang lembut di dalam air mempunayi peran sebagai rumah bagi binatang laut dan pelindung dari predator serta berfungsi pula sebagai bahan pangan manusia. Maknanya bahwa dalam kehidupan seyogyanya kita berlaku lemah lembut bukan berarti lemah akan tetapi kita juga bisa melindungi dan berguna bagi orang lain. Sehingga orang lain akan terasa nyaman dengan adanya saling membantu dan tolong-menolong dalam kebaikan.
Bersambung
Dikutip dari buku Batik Indramayu Dekranasda Kabupaten Indramayu
Bagian 3 mana kang ?
ReplyDeletekalau pengrajin batiknya ada dimana ya?
ReplyDeletecontoh motif ganggeng nya mana ya?
ReplyDelete