SMK NU Cikedung Gelar Pementasan Sintren dan Jaran Lumping di Cirebon
May 25, 2015
Seni tradisional Sintren |
Sintren kesenian tradisional dari wilayah Cirebon, Indramayu dan pantura ini semakin tersisihkan oleh kesenian lain termasuk kesenian modern. Untuk melestarikan kesenian tersebut tentu harus mengajak generasi muda untuk bisa mencintai dan mementaskan kesenian tersebut.
Salah satu sekolah di Indramayu yang konsisten melestarikan kesenian tradisional tersebut adalah SMK NU Seni Rupa Cikedung. Kemarin hari Minggu tanggal 25 Mei 2015, rombongan kesenian SMK NU Seni Rupa Cikedung tersebut mementaskan kesenian Sintren dan Jaran Lumping (Kuda Lumping) di Cirebon, tepatnya di depan halaman masjid agung At Taqwa Cirebon.
Nayaga Kesenian Sintren (Foto FB Tarka Hanacarakajawa) |
Rombongan SMK NU Cikedung ini diundang oleh panitia pertemuan guru-guru Al Qur'an se Jawa Barat. Mereka disambut antusiasme warga Cirebon yang ingin melihat pertunjukkan yang sudah jarang ditampilkan ini. Rombongan ini membawa sekitar 25 orang pelajar dari kelas 9 dan kelas 10 berserta gurunya yang juga bertindak sebagai pawang dari Sintren dan Jaran Lumping.
Pawang Sintren (Foto FB Tarka Hanacarakajawa) |
Sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah yang sering dipanggil Pak Ucok ini sudah beberapa kali melakukan pementasan sintren dan jaran lumping di beberapa daerah seperti Yogyakarta dan Cirebon. Sekolah yang berada di desa Cikedung Lor Mundak Jaya Kecamatan Cikedung Indramayu sebagai salah satu sekolah yang eksis mempertahankan kesenian dan kebudayaan warisan nenek moyang yang tidak boleh hilang dari muka bumi Indonesia.
Sintren sedang beraksi |
Sebenarnya tim kesenian sintren dan jarang lumping SMK NU Cikedung ini pernah diundang beberapa kali oleh beberapa institusi tetapi terkadang tidak bisa direalisasikan karena terkendala dana. Tim kesenian dari SMK NU Cikedung ini membutuhkan dana untuk transportasi dan akomodasi sebelum, selama dan setelah pementasan.