Obrog, Tradisi Unik Membangunkan Sahur di Indramayu
Jun 25, 2015
Obrog (Foto Youtube) |
Setiap daerah mempunyai tradisi unik pada saat bulan Ramadhan atau bulan Puasa. Tradisi tersebut tidak hanya ngabuburit atau berburu takjil menjelang waktu berbuka puasa. Tapi di daerah Indramayu dan Cirebon ada tradis unik yang masih dilakukan oleh sebagian warganya yakni tradisi obrog.
Obrog adalah seni tradisional dengan alunan musik dan lirik yang biasa dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti sebelum Lebaran atau setelah lebaran. Tapi pada saat puasa biasanya dilakukan untuk membangunkan warga saat waktu sahur. Tradisi obrog sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan dianggap warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan.
Hanya saja, pada zaman dulu rombongan obrog menggunakan beduk atau kentongan Masjid atau Musalah untuk membangunkan warga pada saat sahur. Mereka biasanya keliling desa membangunkan warga untuk sahur. Biasanya mereka menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Tapi seiring perkembangan jaman, tradisi obrog kini sudah mulai menggunakan alat musik modern. Di beberapa daerah di Kabupaten Indramayu sudah menggunakan alat musik seperti gitar, kendang, suling, dan organ tunggal serta menggunakan pengeras suara atau sound system dengan menyanyikan lagu-lagu qasidah, religi, tarling bahkan dangdut.
Rombongan musik tersebut biasanya dibawakan oleh sejumlah orang atau kelompok anak muda. Mereka rela keliling kampung dengan tujuan membangunkan warga pada saat waktu sahur. Tapi terkadang ada rombongan obrog yang sengaja berkeliling membangunkan warga pada saat bulan Puasa tapi pada saat lebaran nanti mereka kembali ngobrog sambil meminta sumbangan seikhlasnya dari warga karena telah membangunkan sahur selama sebulan penuh.
Tradisi ini masih dilestarikan di beberapa tempat seperti Desa Singaraja, Singajaya dan beberapa desa lain di Indramayu. Tetapi kini intensitas rombongan obrog semakin menurun, mereka lebih memilih langsung ngamen pada saat lebaran tanpa ngobrog terlebih dahulu pada malam hari selama bulan Puasa.
Waktu ngobrog pun sudah mulai mengalami pergeseran. Kalau dulu dimulai sejak pukul 02.00 sampai 03.30 wib, kini karena mereka ngobrol dari desa ke desa yang lokasinya lumayan jauh, maka mereka sudah mulai ngobrog dari pukul 10.00 hingga waktu sahur tiba.
Mudah-mudahan tradisi obrog ini tidak hilang ditelan zaman dan terus dilestarikan terutama untuk membangunkan warga saat waktu sahur tiba.