Maria Ulfah Anshor Komisioner KPAI Kelahiran Indramayu
Jul 29, 2016
Dra. Maria Ulfah Anshor, M.Si Komisioner KPAI (Foto KPAI.go.id) |
Wanita-wanita dari Indramayu ternyata ada yang mempunyai peran penting dalam perjalanan berbangsa dan bernegara ini. Mereka tidak perlu banyak bicara apalagi komentar di media sosial yang menyalahkan atau menyudutkan orang lain, dia adalah Dra.Maria Ulfah Anshor, M. Si Komisioner KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia).
Maria Ulfah Anshor atau yang akrab disapa Maria ini lahir di Indramayu pada tanggal 15 Oktober 1960. Dia menikah dengan Abdullah Ghalib dan dikaruniai 2 anak yakni H Nida Ul Millah dan Ahmad Musyahid Husein. Ayah Maria Ulfah adalah seorang aktivis pandu Ansor.
Dia mengenyam pendidikan agama di Madrasah Ibtidaiyah Tulung Agung, Kertasemaya Indramayu, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) sambil nyantri di pesantren Darul Tauhid Arjawinangun, Cirebon.
Setelah itu dia melanjutkan Madrasah Aliyah di Pesantren Al Muayyad, Surakarta Jawa Tengah. Di sanalah dia mulai aktif dalam organisasi kader untuk perempuan NU (Nahdlatul Ulama), IPPNU cabang Solo.
Maria kemudian melanjutkan kuliahnya di Fakultas Syariah di Institut Ilmu al Qur’an (IIQ) Jakarta.
Semasa kuliahnya, dia aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sempat masuk di jajaran pengurus besar PMII.
Gelar Magister ia peroleh setelah menyelesaikan pendidikan S2 pada program studi kajian wanita di Universitas Indonesia. Thesisnya yang berjudul “Fiqih Aborsi dari Perspektif Feminis Muslim” membuatnya memperoleh penghargaan “Saparinah Sadli Award” pada tahun (2004).
Aktivitasnya dalam pemberdayaan perempuan juga membuatnya memperoleh gelar Women Award dari antv (2005). Kini ia melanjutkan studi S3 menjadi Kandidat Doktor Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia.
Kariernya diawali sebagai guru di Madrasah Aliyah Al Mukhlisin Bogor. Dia juga ikut dalam kursus perpustakaan dan dokumentasi di Akademi Administrasi Notokusumo Yogyakarta saat ia dikirimkan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam), NU.
Dari situlah akhirnya dia direkrut oleh Lakpesdam sebagai koordinator perputakaan dan dokumentasi NU (1988-1996). Mulai tahun 1994 hingga saat ini, ia aktif mengajar di IIQ (Institut Ilmu al Qur’an).
Sementara karier organisasinya naik. Maria pun menjabat sebagai Ketua IV PP Fatayat NU membidangi ekonomi periode 1995-2000 dan litbang Ketua Umum PP Fatayat NU periode 2000-2005. Bahkan ia menjadi Staf khusus Menteri Koordinator kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia untuk Pemberdayaan Perempuan dan Anak (2004-2005).
Dia mulai terjun ke dunia politik ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menjadi anggota dewan Pengganti Antar Waktu (PAW) 2007-2009. Selain itu, ia juga menjadi panitia Ahli Bidang Advokasi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), periode 2006-2010.
Pada tahun 2009, ia menjabat sebagai Ketua Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI), dia pun menjadi Anggota Tim Pengarah World Population Foundation (WPF) Indonesia untuk pembuatan Modul Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Berbasis Teknologi “DAKU” (Dunia Remajaku Seru).
Setelah tidak jadi anggota DPR lagi, Maria Ulfah masuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pada periode 2010-2013,dia menjadi Ketua KPAI dan periode 2014-2017, Maria menjadi Anggota KPAI bagian komisioner penanggung jawab bidang Sosial dan Darurat Bencana.
Beberapa karya Maria Ulfah diantaranya Apa Kata Kiyai dan Nyai tentang Aborsi (buku), Pola Pengasuhan Anak dalam Perspektif Gender (buku), Parenting With Love, Panduan Islamic Mendidik Anak Penuh Cinta dan Kasih Sayang (buku). Fundamentalisme Agama dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (penelitian bersama).
Mudah-mudahan semakin banyak wanita-wanita dari Indramayu yang memberikan kontribusi yang positif untuk bangsa Indonesia dan negara serta mengangkat citra positif Indramayu.
Referensi :
KPAI.go.id
Viva.co.id
Referensi :
KPAI.go.id
Viva.co.id