Ngampar Boekoe Indramayu, Komunitas Peduli Minat Baca di Haurgeulis
Aug 8, 2016
Komunitas Ngampar Boekoe Indramayu (Foto Facebooknya) |
Minat baca orang Indonesia sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain, bahkan dengan tetangga kita Malaysia dan Singapura sekali pun. Rendahnya minat baca ini memang karena beberapa faktor selain karena letak geografisnya yang luas juga karena tingkat pendapatannya yang kecil. Sehingga daripada membeli buku lebih utama membeli sembako terlebih dahulu.
Atas dasar rendahnya minat baca tersebut, maka muncullah ide untuk membentuk sebuah komunitas yang bernama Ngampar Boekoe Indramayu. Komunitas ini hadir karena mereka berharap ada ruang baca publik di wilayah Indramayu Barat tepatnya di Haurgeulis sehingga minat baca masyarakat akan semakin meningkat.
Komunitas ini tidak mengharap keuntungan apapun selain mengakrabkan masyarakat dengan buku. Mereka berkomitmen untuk membuat buku tidak lagi menjadi asing di mata banyak orang, dan berharap dapat membumikan budaya membaca dikalangan masyarakat.
Berkat tangan dingin seorang wanita bernama Siti Nur Hijriyanti, wanita kelahiran Cirebon yang sebenarnya terpaksa karena harus menjalani operasi Sesar pada saat kelahirannya padahal orang tuanya asli Indramayu semua.
Siti Nur Hijriyanti (Foto Facebook) |
Wanita kelahiran tanggal 24 Juni 1993 ini membuat komunitas Ngampar Boekoe Indramayu yang selalu hadir setiap hari Minggu sekali di Alun-alun Haurgeulis, depan Masjid Al-Furqon, dari pukul 06.00 - 09.00 pagi.
Dia bersama rekan-rekannya di Komunitas Ngampar Boekoe Indramayu menggelar koleksi buku bacaannya untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin menambah pengetahuan, pelajaran hingga pengalaman dari buku tersebut.
Bahkan buku bacaan tersebut tidak hanya bisa dibaca di lokasi saja, tetapi bisa dipinjamkan dan dibawa ke rumah selama seminggu. Saat komunitas tersebut menggelar acara ngampar buku minggu berikutnya dia harus mengembalikan buku tersebut. Mereka yang pinjam buku pun tidak dipersulit cukup dengan meminta untuk mencatat identitas serta nomer handphonenya.
Koleksi buku yang dimiliki oleh Komunitas Ngampar Boekoe Indramayu berasal dari buku yang sudah terpakai, pemberian rekan-rekannya atau dari para donatur. Yanti panggilan akrab Siti Nur Hijriyanti akan sangat senang jika ada rekan-rekan yang memberikan buku yang sudah tidak terpakai untuk disumbangkan ke komunitasnya.
Dengan bertambahnya buku-buku tersebut tentu akan menambah ketertarikan masyarakat untuk membacannya. Mudah-mudahan makin banyak komunitas-komunitas yang peduli dengan minat baca di Indramayu sehingga masyarakat Indramayu tidak lagi tertinggal informasi dan pengetahuannya.