Bantu Vote 3 Pahlawan Masa Kini Dari Indramayu Di Ajang Pertamina Awards 2016
Nov 29, 2016
Pahlawan Masa Kini Ajang Pertamina Awards 2016 |
Pahlawan berbeda dulu dan kini, kalau dulu pahlawan identik dengan berjuang melawan penjajah, tetapi kini pahlawan tidak lagi berjuang melawan penjajah tetapi berjuang mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat untuk diri dan lingkungan sekitarnya.
Pertamina sebagai salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat.
Sebagi bentuk kepedulian kepada masyarakat Indonesia, setiap tahun Pertamina mengadakan ajang Pertamina Awards. Dengan memberikan penghargaan kepada pahlawan-pahlawan masa kini yang berjuang untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dan yang membanggakan adalah pada tahun ini ada 3 orang kontestan tersebut berasal dari Indramayu.
Sebenarnya tahun ini ada 5 kategori yang diperlombakan di ajang Pertamina Awards yakni Kategori Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat, Kesehatan, Lingkungan, dan Program Kemitraan & Bina Lingkungan.
Dari 5 kategori tersebut 3 kategori diwakili oleh orang Indramayu, mereka adalah :
Foto FB Abdul Latief saat menerima penghargaan Anugerah Pemberdayaan Masyarakat Jawa Barat 2016 |
1. Abdul Latief Kategori Pemberdayaan Masyarakat. Pria yang baru saja dinobatkan sebagai pemenang Anugerah Pemberdayaan Masyarakat Propinsi Jawa Barat 2016 ini berhasil mengubah kehidupan ekonomi warga desa Pabean Udik di Indramayu.
Pendiri dan Ketua Kelompok Tani Jaka Kencana sejak tahun 2008 kelompok tersebut aktif menanam pohon mangrove di sekitar desanya. Hingga saat ini luas lahan yang telah ditanami mangrove sebesar 20 hektare. Mereka juga akan mengembangkannya menjadi 70 hektare dalam konsep “Kampung Mangrove”. Kampung ini diproyeksikan bakal menjadi tujuan wisata dan pendidikan masyarakat.
Kelompok Tani Jaka Kencana menanami kampung ini dengan 34 jenis mangrove (inti, asosiasi, dan tambahan), wahana air, outbond, pengolahan produk mangrove, ragam budaya Indramayu, situs sejarah, kerajinan batik, dan gerabah.
Dalam perkembangannya, kelompok ini juga mengolah mangrove menjadi beberapa produk, mulai dari kecap, sirup, bedak, lulur, teh, dodol, rempeyek, sampai pakan ikan. Abdul mengakui, saat ini skala produksi dan distribusi produk olahan tersebut masih kecil dan terbatas. Saat ini mereka mengandalkan jaringan lembaga swadaya masyarakat yang berdomisili di berbagai daerah di Indonesia.
Upaya Abdul terus mengembangkan hutan mangrove di desanya sambil terus menjalankannya, dan menciptakan inovasi dengan berbagai produk olahan dan rencana pembangunan kawasan wisata. Semuanya demi cita-cita Abdul mengurai masalah ekologi dan ekonomi masyarakat.
Aksi Abdul bersama Kelompok Tani Jaka Kencana menuai apresiasi dari sejumlah pihak, salah satunya Pertamina. Pria kelahiran Indramayu, 14 Juli 1971 ini maju sebagai nominasi dalam kategori Pertamina Berdikari di Pertamina Awards. Bagi Anda yang ingin mendukung Abdul Latief dalam kategori Pertamina Berdikari di Pertamina Awards 2016 silakan vote di sini.
Aerli Rasinah (Foto Kompas.com) |
2. Aerli Kategori Pendidikan. Seperti kita ketahui bersama Aerli adalah cucu dari Maestro Tari Topeng dari Indramayu yakni Mimi Rasinah. Aerli mulai mengikuti jejak neneknya dengan mendirikan lembaga Kursus Pelatihan Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah.
Saat ini, sanggar tersebut memiliki lebih dari 500 murid yang berasal dari berbagai wilayah Indramayu dan sekitarnya. Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah saat ini menjalankan program, yaitu latihan dan privat tari topeng, pelatihan gamelan, pendirian pusat kerajinan topeng, pementasan tari topeng, serta pelatihan tari kreasi.
Aerli melalui Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah berhasil meningkatkan prestasi dan keterampilan masyarakat dengan mengirim sejumlah murid untuk berpentas di ajang internasional. Ia juga memberdayakan masyarakat sekitar melalui pelatihan seni dan kerajinan topeng Indramayu.
Tidak hanya melestarikan seni, Yayasan Tari Topeng Mimi Rasinah juga diyakini dapat menjadi wadah pembentukan karakter agar seseorang menjadi mandiri dalam kehidupan bermasyarakat. Bagi Anda yang ingin mendukung Aerli dalam kategori Pertamina Cerdas di Pertamina Awards 2016 silakan vote di sini.
Adi Supriyadi (Foto Kompas.com) |
3. Adi Supriyadi Kategori Lingkungan. Mungkin belum banyak orang yang mengenal siapa Adi Supriyadi, tetapi siapa sangka dia telah mengubah image bahwa lingkungan permukiman nelayan kerap kali dinilai kotor dan kumuh.
Dia yang bekerja di kawasan pesisir tersebut menciptakan program pemanfaatan sampah untuk masyarakat pesisir Desa Eretan Kulon. Program tersebut dinamakan Master Kasir, atau Pemanfaatan Sampah Terpadu Masyarakat Pesisir.
Adi membentuk Bank Sampah Eretan dan menjadi pelopor peduli lingkungan bebas sampah. Ia kemudian menjadi Direktur Bank Sampah Eretan sejak tahun 2012. Hingga saat ini, ia mengatur pelaksanaan program Master Kasir di Desa Eretan, sekaligus menjadi trainer di 3 Bank Sampah di kawasan Balongan, Majakerta, dan Eretan Wetan.
Program Master Kasir memanfaatkan sampah organik dan non-organik menjadi sumber energi terbarukan, juga sebagai mata percaharian alternatif. Pemanfaatan sampah itu berdampak pada aspek ekonomi, yakni penghasilan omzet yang mencapai Rp 3,5 juta per bulan. Kini, 5 dusun juga telah menjadi duta lingkungan penggerak kebersihan.
Dari sampah menjadi berkah. Itulah motivasi Adi yang mendorong ia untuk menjadi penggerak lingkungan bebas sampah. Upaya Adi diapresiasi oleh Pertamina. Adi masuk sebagai salah satu nominasi dalam kategori Pertamina Hijau di ajang Pertamina Awards 2016. Bagi Anda yang ingin membantu Adi Supriyadi di ajang Pertamina Awards 2016 silakan vote di sini.