Supardo, Guru Dari Indramayu yang Pernah Jadi Kepala Sekolah di Tokyo
Mar 9, 2017
Supardo, M.Pd sedang berbagi pengalamannya saat menjadi Kepala Sekolah di Tokyo (Dokumen Didno) |
Pria yang dikenal dengan keramahan dan santun kepada semua orang ini sebenarnya kelahiran dari Cirebon tetapi Supardo, M.Pd lebih senang dianggap sebagai orang Indramayu karena sudah lebih dari 35 tahun dia mengabdikan diri di Kabupaten Indramayu. Pria kelahiran 29 Desember 1963 ini kini menjabat sebagai Kasi Kurikulum dan Peserta didik SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.
Dia merupakan salah satu guru Bahasa Inggris dan kepala sekolah berprestasi dari kabupaten Indramayu yang menyabet berbagai penghargaan dari tingkat kabupaten, provinsi hingga level nasional. Bahkan prestasi dia yang paling membanggakan dan jarang dimiliki oleh guru atau kepala sekolah lain adalah dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah Republik Indonesia Tokyo Jepang dari tahun 2012 hingga 2015 yang lalu.
Sebelum menjadi kepala sekolah di Tokyo dia mengikuti seleksi yang sangat ketat hingga akhirnya dirinya yang terpilih menyandang jabatan tersebut. SRIT (Sekolah Republik Indonesia Tokyo) yang berdiri sejak tahun 1962 itu.
Uniknya dia menjabat kepala sekolah dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMA.
Walaupun sekolah tersebut dari level TK hingga SMA dengan jumlah siswa 90-100 siswa dengan 13 rombel (Rombongan Belajar) tetapi tidak memiliki staf tata usaha satu orang pun.
Siswa yang sekolah di SRIT seluruhnya adalah WNI (Warga Negara Indonesia). Kurikulum yang digunakan bukan kurikulum Jepang tetapi Kurikulum Nasional. Rata-rata siswanya adalah anaknya duta besar, atase, diplomat, direktur bank dari Indonesia yang sedang bertugas di Tokyo.
Sekolah tersebut memiliki guru sebanyak 21 orang yakni 18 orang berasal dari Indonesia 2 orang dari Jepang dan 1 orang dari Inggris. Status dirinya sebagai kepala sekolah sendiri adalah sebagai Homestaff KBRI Tokyo dengan menggunakan anggaran Kementerian luar negeri dan Kemendikbud.
Banyak hal yang menarik untuk dijadikan pelajaran bagi pelajar di Indonesia dari orang-orang Jepang. Diantaranya mereka terkenal sebagai orang yang sopan dan ramah terhadap siapapun. Orangnya sangat disiplin dan tepat waktu termasuk dalam hal transportasi dan di sekolah.
Sekolah tidak memiliki penjaga sekolah, dan pelajar di Jepang diwajibkan mengikuti kegiatan kebersihan tidak terkecuali anak duta besar, diplomat, atau yang lainnya. Karena mereka diajarkan tanggungjawab dan rasa kebersamaan.
Selama dia menjabat sebagai kepala sekolah beberapa kegiatan pernah dilakukan diantaranya adalah Pengibaran bendera saat HUT Proklamasi dengan Paskibra yang dilatih dari pihak militer, selain itu ada juga pentas seni tradisional untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada orang Jepang hingga kegiatan latihan bersama dengan sekolah yang berasal dari Jepang sendiri.
Selama menjadi guru dan kepala sekolah di beberapa sekolah di wilayah Indramayu, dia berhasil mengikuti berbagai pelatihan di luar negeri dan prestasi yang pernah diraihnya. Berikut pelatihan dan prestasi yang pernah diraih oleh Supardo, M.Pd :
- Diklat Indonesia Civil Society and Leadership for Educator, Amherst-Massacusset, Newyork and Tucson Arizona 2007
- Diklat School Leadership for Headtecher, Southgloucestershire, UK 2009
- Kepala Sekolah Republik Indonesia Tokyo Jepang 2012-2015
- Guru Berprestasi Peringkat 1 Kabupaten Indramayu 2006
- Guru Berprestasi Peringkat 3 Jawa Barat 2006
- Peringkat 3 Lomba Inovasi Pembelajaran LPMP Jabar 2007
- Kepala Sekolah Berprestasi Peringkat 2 Kabupaten Indramayu 2009
- Kepala Sekolah Berprestasi Peringkat 1 Kabupaten Indramayu 2010
- Kepala Sekolah Berprestasi Peringkat 2 Propinsi Jabar 2010
- Peringkat 1 Seleksi Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri 2011
Mudah-mudahan prestasi yang diraih oleh Supardo, M.Pd ini menjadi pemicu bagi para pendidik dan kepala sekolah di Indramayu untuk terus berprestasi di tingkat nasional maupun tingkat internasional.